Musafir Jika Puasa Dapat Dua Pahala ?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Musafir Jika Puasa Dapat Dua Pahala ?

Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.

Mungkin diantara kita ada yang pernah mendengar pernyataan pada judul di atas ? Apakah pernyataan tersebut benar ?

Mari simak tanya jawab berikut.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah pernah ditanya[1],

“Apa Pendapat Anda Tentang Penyataan Berikut, ‘Musafir Jika (Mampu –pen.) Menyempurnakan Puasanya Maka Dia Mendapat 2 Pahala’ ?”

Beliau Rohimahullah menjawab,

“Pendapat saya tentang pernyataan tersebut bahwa penyataan itu tidak berdasar (tidak berdalil). Bahkan seorang musafir jika (pada saat safar) puasa terasa sangat berat baginya maka puasa terlarang baginya. Sungguh Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam seorang laki-laki yang berteduh dan orang sekitarnya berdesakan untuk menaunginya. Kemudian beliau Shollalahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

لَيْسَ مِنَ الْبِرِّ الصيام فِى السَّفَرِ

“Bukanlah termasuk kebaikan (taqwa –pen) puasa pada saat safar”[2].

Allahu a’lam.

Setelah Tarawih, 6 Romadhon 1436 H, 22 Juni 2015 M

Aditya Budiman bin Usman bin Jubir

[1] Lihat Majmuu’ Fataawaa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah hal. 136-137/XIX terbitan Dar Tsuroya, Riyadh, KSA.

[2] HR. Bukhori no. , Muslim no. .