Boleh Jadi Taubat Kita Yang Allah Tunggu

4 Oct

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Boleh Jadi Taubat Kita Yang Allah Tunggu

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maawalaah.

Pandemi ini kian hari, kian terasa berat. Banyak pihak sudah mengajukan pendapat dan sisi pandangnya masing-masing. Tanggapan kita sebagai masyarakat pun beragam warnanya. Masing-masing menilai sisi pandangnya yang benar.

Namun tahukah kita, ingatkah kita, atau sadarkah kita bahwa semua musibah, pandemi yang Allah ‘Azza wa Jalla turunkan ini salah satu sebab terbesarnya adalah maksiat yang kita kerjakan di muka bumi. Anda boleh anggap penulis terlalu berpikir kuno, what ever lah apa pendapat yang baca. Toh Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman,

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

 “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar, taubat)”. (QS. Ar Ruum [30] : 41)

(lihat lebih lanjut terkait ayat ini di sini)

Stop Tebar Hoax

16 Mar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Stop Tebar Hoax

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Kemajuan media komunikasi merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan Agama dan ummat Islam. Berbagai sarana dan fasilitas tersedia gratis di dunia internet yang sekarang berada dalam genggaman hampir semua kalangan, tua – muda, kaya – miskin, intelektual dan non-intelektual.

Demikian pula sarana untuk berkumpul dalam dunia maya sangat memudahkan untuk berkomunikasi dan menyampaikan hal yang ingin disampaikan. Mulai dari zaman dulu ada BBM, Forum FB, sekarang ada WAG, telegram dan lain-lain.

Namun sayang, tak jarang ditemukan dalam grup-grup tersebut tersebar informasi yang tidak jelas kebenarannya bahkan dapat dipastikan kebohongannya. Mulai dari informasi yang berisi ramuan obat yang antah-berantah, anjuran ibadah ini dan itu, sampai sekarang ini dunia sedang pandemi Covid-19 pun banyak yang nebar hoax, bahkan diakhir broadcast -atau apalah namanya- nyuruh orang untuk ikutan nyebar. Yang sakitnya lagi, orang yang sudah menyebar itu tidak merasa salah telah menyebar hoax.

Makna Asmaul Husna, Ash Shomad

7 Sep

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Makna Asmaul Husna, Ash Shomad

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maawalaah.

Kembali kita melanjutkan artikel yang sudah sangat lama tidak berlanjut yaitu seputar penjelasan ringkas makna dari Asma’ul Husna Allah ‘Azza wa Jalla. Silakan klik di sini untuk melihat pembahasan sebelumnya. Pada kesempatan kali ini kita telah sampai pada makna  Ash Shomad.

Penyebutan Ash Shomad dalam Al Qur’an dan Sunnah

Nama Allah Ash Shomad ini hanya disebutkan sekali dalam Al Qur’an,

اللَّهُ الصَّمَدُ

 “Allah adalah Ash Shomad”. (QS. Al Ikhlas [112] : 2).

Perhatikan Agama Anakmu

19 Jul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Perhatikan Agama Anakmu

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Anak merupakan anugrah yang teramat besar bagi orang tuanya. Betapa tidak, setelah sepasang suami istri menikah, hal yang menjadi cita-cita pertama mereka adalah memiliki anak. Ini terlihat jelas sejak keduanya mendapati kabar bahwa sang istri telah mengandung. Kebahagian itu pun memuncak ketika sang anak meneriakkan tangisan pertamanya. Masih banyak lagi gambaran dan cerita indah tentang penantian sang buah hati.

Musibah Boleh Jadi Tanda Sayang

2 Jul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Musibah Boleh Jadi Tanda Sayang

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Dalam hidup dan kehidupan kita, ada kalanya kita diberikan begitu banyak kesenangan. Namun tak jarang pula kesusahan dan musibah menimpa kita. Namun sebagai seorang muslim, kita tentu harus mengembalikan semua permasalahan hidup kita kepada Kitabullah Al Qur’an. Sebab di dalam Al Qur’an terdapat penjelasan segala sesuatu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

 “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang bertauhid”.(QS. An Nahl [16] : 89)

Orang yang Mendapat Nikmat Sesungguhnya

19 Feb

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Orang yang Mendapat Nikmat Sesungguhnya

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Tak sedikit dari kita yang mengira bahwa nikmat Allah Subhahu wa Ta’ala itu terbatas pada nikmat sehat, rezki yang halal dan lain-lain yang terlihat dan nyata dirasakan. Namun ada suatu nikmat sesungguhnya yang kita sering memintanya bahkan berulang-ulang dalam sehari semalam. Tetapi sayang kita sering tidak merasa memintanya kepada Allah apatah lagi mensyukuri dan menjaga nikmat tersebut agar lestari pada diri kita.

Tafsir Surat Al Kahfi (24)

13 Sep

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Tafsir Surat Al Kahfi (24)

Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin yang telah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam, istri-istri Beliau, Keluarganya, para Sahabatnya dan ummat Beliau yang senantiasa meniti jalannya dengan baik hingga hari kiamat.

 

[Tafsir Surat Al Kahfi ayat 29]

Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا

“Dan katakanlah, ‘Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zholim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (QS. Al Kahfi [18] : 29).