Tips Agar Semangat Menuntut Ilmu

16 Apr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Tips Agar Semangat Menuntut Ilmu

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maawalaah.

Semangat seseorang menuntut ilmu tidaklah dipungkiri ada naik dan turunnya. Terutama ketika hidayah menyapa. Seseorang akan luar biasa giat menuntut ilmu. Namun seiring berjalan waktu semangat itu pun seolah memudar dan terus memudar. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui tips dari para ulama agar kita tidak futur, bosan menuntut ilmu agama Allah ‘Azza wa Jalla. Berikut diantaranya.

 

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan[1],

“Fadhilatusy Syaikh Rohimahullah pernah ditanya, ‘Diperhatikan-perhatikan lemahnya semangat dan rasa bosan melanda sebagian penuntut ilmu. Maka apa washilah, cara dan metode untuk mendapatkan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat dalam menuntut ilmu ?”

Beliau Rohimahullah menjawab,

Lemahnya tekad dalam menuntut ilmu agama merupakan musibah yang besar. Berikut ini ada beberapa perkara yang seyogyanya dilaksanakan.

Perkara pertama : Ikhlas untuk Allah ‘Azza wa Jalla dalam menuntut ilmu. Seseorang jika dia mengikhlaskan dirinya kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam menuntut ilmu. Dia mengetahui bahwasanya dirinya akan diberikan pahala dalam proses menuntut ilmu kemudian dia akan mendapatkan derajat mulia ketiga dari tingkatan derajat kemuliaan dalam ummat ini. Maka semangatnya pun akan tumbuh (kembali).

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

 “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (QS. An Nisa [4] : 69).

Perkara Kedua : Senantiasa bersama kelompok orang yang mereka memotifasi anda kepada ilmu, mereka akan membantu, menolong anda untuk diskusi, membahas. Pertemanan dengan mereka tidak akan membosankan selama mereka membantu anda dalam ilmu”.

Perkara Ketiga : Hendaklah dia menyabarkan dirinya dalam artian dia menahan jiwanya jika mulai condong pada futur (malas). Allah Ta’ala berfirman,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini”.

(QS. Al Kahfi [18] : 28).

Hendaklah dia bersabar. Jika dia bersabar dan membiasakan dirinya untuk mencari (ilmu –pen) maka jadilah mencari ilmu sebagai tabiat/kebiasaan baginya. Sehingga ketika pada suatu hari dia harus melawati hari itu tanpa menuntut ilmu, maka hari tersebut akan terasa lama/panjang baginya. Adapun jika jiwanya dia berikan tali kendali (ketika jiwanya mengajak malas lantas dia pun mengikutinya –pen) maka jangan pernah lakukan. Sebab jiwa itu mengajak kepada keburukan dan syaithon pun mengajak anda agar malas dan meninggalkan menuntut ilmu”.

 

Ringkasnya tips dari beliau Rohimahullah agar kita tidak futur dalam menuntut ilmu agama ada 3 :

  1. Berusaha mengikhlaskan kembali niat menuntut ilmu hanya karena Allah Ta’ala dan mengingat kembali keutamaan menuntut ilmu.
  2. Bergaullah dengan mereka yang juga sama-sama menuntut ilmu. Perbanyak diskusi dan membahas ilmu agama.
  3. Jangan ikuti keinginan jiwa anda ketika dia dan syaithon mengajak untuk malas menuntut ilmu.

 

Allahu a’lam.

Selepas Isya’, 14 Rojab 1438 H | 11 April 2017,

 

Aditya Budiman bin Usman

[1] Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosail Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah hal. 125-126/XXVI terbitan Dar Tsuroya, Riyadh, KSA.

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply