Tafsir Surat Al Kahfi (17)

1 Oct

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Tafsir Surat Al Kahfi (17)

Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin yang telah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam, istri-istri Beliau, Keluarganya, para Sahabatnya dan ummat Beliau yang senantiasa meniti jalannya dengan baik hingga hari kiamat.Pada edisi kali ini kita akan melanjutkan pembahasan edisi sebelumnya.

[Tafsir Surat Al Kahfi ayat 20]

Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,

إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا

“Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya”. (QS. Al Kahfi [18] : 20).

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,

Tafsir Al Kahfi1

“Maksudnya sesungguhnya mereka pasti akan membunuh kalian atau memaksa kalian kembali ke agama mereka setelah kalian beriman. Firman Allah Ta’ala (وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا) ‘jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya’ maksudnya jika kalian kembali kepada agama mereka maka kalian tidak akan beruntung selama-lamanya.

Pada ayat ini (dan sebelumnya –pen) terdapat dalil yang menunjukkan agar waspada dari musuh dengan menggunakan seluruh fasilitas yang ada kecuali jika fasilitas tersebut haram. Karena sesungguhnya seseorang tidak boleh berperang menggunakan suatu yang haram”.

[Tafsir Surat Al Kahfi ayat 21]

Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,

وَكَذَلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًا رَبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا

“Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata, “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”. (QS. Al Kahfi [18] :21)

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,

Tafsir Al Kahfi2

“Firman Allah Ta’ala (وَكَذَلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ) ‘Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka’ yaitu semisal dengan membangunkan mereka dari tidur mereka. Karena sesungguhnya Allah mengawasi mereka maksudnya Allah perlihatkan mereka pada kaum mereka”.

Tafsir Al Kahfi3

“Firman Allah Ta’ala (لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ) ‘agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar’ Allah perlihatkan mereka kepada kaumnya (لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ) ‘agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar’ boleh jadi maknanya adalah tegaknya hari qiyamat yang kaumnya ingkari atau dengan Allah selamatkan orang-orang yang beriman dari orang-orang yang kafir. Karena mereka bertujuh selamat dari kejaran banyak orang yang ingin membunuh mereka dan melarang mereka bertauhid”.

Tafsir Al Kahfi4

“Firman Allah Ta’ala (وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا) ‘Dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya’. (السَّاعَةَ) adalah tegaknya hari qiyamat. (لَا رَيْبَ فِيهَا) yaitu tidak keraguan atasnya, pasti terjadi dan tidak mungkin tidak terjadi.

(إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ) ‘Dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka’. Yaitu tentang dibangunkannya pemuda ini. Allah bangunkan mereka hinggda kaumnnya yang sekarang saling berselisih pendapat tentang mereka. Mereka berselisih pendapat apa yang akan kita lakukan pada pemuda-pemudi ini ? Apakah kita biarkan saja atau apa yang harus kita lakukan ?”

Tafsir Al Kahfi5

“Firman Allah Ta’ala (فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًا) ‘orang-orang itu berkata, “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka’. Yaitu bangunkanlah untuk mereka sebuah bangunan hingga bekas-bekas mereka tetap ada dan bentuk penjagaan kepada mereka”.

Firman Allah Ta’ala (رَبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ) ‘Robb kalian lebih tahu dari pada kalian. Yaitu biarkanlah perkara mereka yang telah menetap selama 309 tahun, tidak makan, tidak minum dan jasadnya juga tidak berubah”.

Tafsir Al Kahfi6

“Firman Allah Ta’ala (قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ) ‘Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata’ mereka adalah pemimpin/penguasa mereka”.

Tafsir Al Kahfi7

“Firman Allah Ta’ala (لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا) “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya’. Yaitu sesungguhnya kami akan buatkan untuk mereka mesjid yang di sana kami menjadikannya tempat ibadah. Zhohirnya mereka sudah mengerjakannya karena yang mengatakannya adalah penguasa yang memiliki kekuasaan atas mereka”.

Tafsir Al Kahfi8

“Perbuatan ini (membangun mesjid di atas tempat mereka –pen) merupakan diantara sarana kemusyrikan. Syari’at kita telah datang untuk menghancurkan kemusyrikan dan washilah menuju kemusyrikan. Sampai-sampai Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda ketika menjelang wafatnya,

لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Laknat Allah (dijauhkan dari rahmat Allah -pen) atas orang Yahudi dan Nashrani yang mereka menjadikan kubur mereka sebagai mesjid”[1].

 

[diterjemahkan secara bebas dan diringkas dari Kitab Tafsir Surat Al Kahfi oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin hal. 39-41 terbitan Dar Ibnul Jauzi Riyadh, KSA]

 

Aditya Budiman bin Usman

-yang mengharap ampunan Robbnya

[1] HR. Bukhori no. 435 dan 531.

 

 

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply