14 Feb
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Jika Hati Sudah Dikunci Maka Tidak Ada Lagi yang Tersisa
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.
Allahu Subhana wa Ta’ala berfirman,
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (1). Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan (2). Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (3). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (4). Yang di lehernya ada tali dari sabut (5)”. (QS. Al Lahab [111] : 1-5).
Tafsir ringkas surat yang mulia telah kami ke tengahkan di (Klik Di Sini). Bagi pembaca yang ingin membacanya kami persilakan merujuk situ tersebut.
Adapun yang ingin kami ketengahkan kali ini adalah sebuah fawaid yang cukup menggugah hati kita. Insya Allah padanya banyak manfaat yang dapat kita tarik untuk diri kita.
Syaikh ‘Abdur Rohman bin Nashir As Sa’diy Rohimahullah di akhir tafsir Surat ini beliau mengatakan,
وعلى كل، ففي هذه السورة، آية باهرة من آيات الله، فإن الله أنزل هذه السورة، وأبو لهب وامرأته لم يهلكا، وأخبر أنهما سيعذبان في النار ولا بد، ومن لازم ذلك أنهما لا يسلمان، فوقع كما أخبر عالم الغيب والشهادة.
“Kesimpulannya, pada surat yang mulia ini terdapat ayat/tanda sangat jalas dari ayat-ayat/tanda-tanda kekuasaan Allah. Karena sesungguhnya Allah Subhana wa Ta’ala menurunkan surat ini ketika Abu Lahab dan istrinya belum binasa. Pada saat mereka berdua masih hidup Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan bahwa mereka berdua pasti akan di adzab di neraka. Konsekwensi dari hal itu adalah bahwa mereka berdua akan mati dalam keadaan tidak di atas Islam. Maka terjadilah yang terjadi sebagaimana yang dikabarkan Dzat Yang Maha Mengetahui Hal Yang Ghaib dan Tampak”[1].
Pada perkataan beliau Rohimahullah ini terdapat fawaid yang sangat teliti, diantaranya :
- Pada Al Qur’an terdapat tanda-tanda kekuasaaan Allah Subhana wa Ta’ala bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran darinya.
- Sesuatu yang dikabarkan Allah Subhana wa Ta’ala pasti terjadi.
- Jikalau hati seseorang telah dikunci mati oleh Allah Subhana wa Ta’ala dari cahaya iman maka kebinasaanlah (neraka) lah yang akan menunggu.
- Jikalau hati telah ditutup dari hidayah Allah Tabaroka wa Ta’ala maka akal dan hatipun lebih sesat/lebih bodoh dari akal binatang ternak. Hal ini bisa dengan jelas kita lihat. Surat yang mulia ini diturunkan di saat Abu Lahab dan istrinya masih hidup. Dan yang mereka berdua perjuangkan adalah mengganggu dakwah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka berusaha sekuat tenaganya dan daya upaya untuk membuktikan kepada orang lain bahwa Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berada di atas kebathilan. Padahal jika mereka masih menggunakan akal mereka dengan sehat, untuk membuktikan klaim mereka yang menyatakan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berada di atas kesesatan gampang saja. Gampang karena di surat yang mulia mereka berdua telah ditetapkan masuk ke dalam neraka, jika hati mereka tidak dukunci Allah ‘Azza wa Jalla apabila mereka masuk Islam dan mati di atas Islam maka terbuktilah Al Qur’an yang dibawa Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam tidak valid. Namun demikianlah keadaan orang-orang yang hatinya telah dikunci Allah Subhana wa Ta’ala dan terbukti ayat Allah dalam surat yang mulia ini benar dan kabar yang dikabarkan juga benar-benar akan terjadi. Allah a’lam.
Maka marilah kita pelihara hidayah Allah Subhana wa Ta’ala yang telah dianugrahkan Nya kepada kita agar hati kita tetap hidup sehingga mampu mengenali kebenaran dan mau mengikutinya. Allahumma amin.
11 Robi’ul Akhir 1435 H/11 Pebruari 2014 M
[Aditya Budiman bin Usman]
[1] Taisir Karimir Rohman oleh Syaikh ‘Abdur Rohman bin Nashir As Sa’diy hal. 896 terbitan Dar Ibnu Hazm Beirut.
Leave a Reply