Berburu Ampunan Di Bulan Romadhon

28 May

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Berburu Ampunan Di Bulan Romadhon

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

  1. Makna Ampunan

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,

“Maghfiroh/ ampunan adalah tertutup dan diampuni nya dosa”[1].

Sisi Lain Keutamaan Puasa

24 May

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sisi Lain Keutamaan Puasa

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Salah satu nikmat terbesar yang masih Allah Tabaroka wa Ta’ala berikan kepada kita adalah nikmat iman, Islam, kesehatan dan kelapangan waktu untuk dapat bertemu kembali dengan Bulan Suci Romadhon. Ini nikmat yang sangat layak untuk kita syukuri.

Puasa Romadhon memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa. Bahkan tidak sedikit para ulama menulis kitab khusus yang membahas faidah atau keutamaan Bulan Romadhon dan seputar puasa padanya. Demikian pula, para ustadz dan muballigh acap kali menyampaikan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam terkait bulan ini. Sehingga kami memandang bahwa jama’ah sekalian sudah demikian sering mendengarkannya. Untuk itu pada kesempatan ini, kami berusaha menggugah hati kita untuk kembali bersemangat untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa kita di Bulan Romadhon ini.

Tujuan dan Syarat Agar Puasamu Diterima

19 May

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Tujuan dan Syarat Agar Puasamu Diterima

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Seorang yang cerdas adalah orang yang memperhatikan tujuan perbuatan yang akan dilakukannya. Dia memusatkan perhatiannya pada tujuan ini, segala daya dan upayanya dia curahkan agar tujuan itu tercapai. Demikian pula Puasa Romadhon, seorang muslim yang cerdas dan mukmin yang jeli tentu memberikan perhatian serius tentang hal ini. Bagaimana tidak demikian, karena Robbnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala telah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa”.(QS. Al Baqoroh [2] : 183)

Sakit Ketika Bulan Puasa

30 Apr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sakit Ketika Bulan Puasa

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Bulan suci Romadhon telah di pelupuk mata. Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk orang yang mendapatinya dalam keadaan sehat sehingga mampu berpuasa sebulan penuh.

Namun demikian, tak jarang kondisi fisik seseorang melemah ketika mendapati bulan Romadhon. Sehingga berujung pada sakit dan ini mungkin menimpa setiap kita. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana fiqh orang yang sakit di bulan Romadhon.

Puasa Sunnah Ala Nabi

10 Apr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Puasa Sunnah Ala Nabi

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana termaktub dalam hadits qudsi,

قَالَ اللهُ عَزَّ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

 Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Setiap amalan anak keturunan Adam untuknya kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu hanya untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan ganjarannya”[1].

Betapa agungnya puasa, Allah ‘Azza wa Jalla sendirilah yang akan menentukan besaran pahala yang didapatkan orang yang berpuasa.

Berpuasa di Bulan Orang Lalai (Sya’ban)

2 Apr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Berpuasa di Bulan Orang Lalai (Sya’ban)

Waktu demikian cepat berlalu. Rasa-rasanya baru kemaren kita lulus SMA. Rasa-rasanya baru kemaren kita menikah. Rasa-rasanya baru kemaren kita menimang putra-putri pertama kita. Suka atau tidak suka demikianlah waktu meninggalkan kita. Ketika waktu itu berlalu dan banyak kebaikan yang terluput dari kita maka penyesalan pun tak terbendungkan lagi.

Demikian pula, tak terasa kita akan bertemu kembali dengan Bulan Sya’ban. Bulan dimana Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam demikian memperbanyak puasa padanya. Ibunda kita, ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha menuturkan,

وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

“Aku tidak pernah melihat Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa selama sebulan penuh selain pada Bulan Romadhon. Akupun tidak pernah melihat beliau demikian banyak berpuasa dalam satu bulan melainkan pada Bulan Sya’ban”[1].

Punya ‘Kehebatan’ Belum Tentu Wali

20 Mar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Punya ‘Kehebatan’ Belum Tentu Wali

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Tak jarang kita temui orang yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki karomah maka dialah wali Allah yang sesungguhnya. Ketika kita dengarkan penuturan mereka selanjutnya, kita pun sadar bahwa karomah yang mereka maksudkan adalah sesuatu yang mereka anggap sebagai ‘kehebatan’ si Fulan. Kehebatan yang diluar akal dan kebiasaan manusia pada umumnya.

Lantas mestikah yang demikian itu benar bernilai karomah ? Atau malah sejatinya hanyalah tipu daya syaithon untuk menyesatkan manusia ?