28 Nov
Kaidah Ketiga
Huruf Alif dan Lam yang Masuk pada Isim Sifat[1], Isim Jenis[2] Memberikan Faidah Keumuman Sesuai Kata yang Dimasukinya
Para ahli ilmu ushul dan ahli sastra arab telah menyepakati kaidah ini demikian juga halnya ahli ilmu dan iman. Contoh pemakaian kaidah ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Sesungguhnya seluruh[3] laki-laki dan perempuan yang muslim, seluruh laki-laki dan perempuan yang mukmin”. ( Al Ahzab : 35 ).
Sampai pada firman Allah ‘Azza wa Jalla,
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar[4]”. ( Al Ahzab : 35 ).
Semua sifat yang disebutkan dalam ayat ini masuk dalam cakupan semua makna dari sifat islam, iman, tetap dalam ketaatan/qonit, gemar bersedekah sampai akhir ayat*. Jika semakin sempurna kadar sifat–sifat yang disebutkan dalam ayat ini maka semakin sempurna juga kadar konsekwensi balasan yang akan didapat berupa ampunan dan pahala yang sangat besar bagi orang yang memiliki sifat–sifat ini. Demikian juga jika semakin berkurang kadar sifat-sifat yang disebutkan dalam ayat ini maka akan semakin berkurang juga kadar konsekwensi balasan yang akan didapat bahkan konsekwensinya dapat hilang jika sifat–sifat tersebut telah hilang dari diri seseorang. Demikian juga termasuk dalam kaidah ini semua sifat yang membuahkan kebaikan dan pahala bahkan berlaku juga untuk kebalikan dari sifat ini berupa semua sifat yang Allah ‘Azza wa Jalla larang kita darinya yaitu semua sifat yang membuahkan hukuman, kejelekan, kekurangan maka akan memperoleh balasan sebanding dengan konsekwensi dari sifat yang disebutkan.