16 Jun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Suci Dari Haidh di Siang Hari Romadhon
Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.
Jika ada seorang wanita mengalami haidh di Bulan Romadhon. Lalu menjelang Zhuhur ia mendapati bahwa haidhnya telah selesai atau dengan kata lain dia telah suci. Lantas apa yang harus dilakukannya ? Apa kewajibannya ?
Mari simak tanya jawab berikut.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah pernah ditanya[1],
“Seorang Wanita Suci dari Haidh atau Nifas di Siang Hari Bulan Romadhon. Apakah Dia Wajib Menahan Diri (Hingga Maghrib) ?”
Beliau Rohimahullah menjawab,
“Jika wanita tersebut telah suci dari haidh atau nifas di tengah hari pada Bulan Romadhon maka tidak wajib baginya menahan diri, dia boleh makan dan minum[2]. Hal ini karena menahan diri di saat itu tidak berfaidah disebabkan dia wajib mengganti puasa yang dia tinggalkan pada hari itu. Ini merupakan pendapat mazhab Imam Syafi’i, salah satu riwayat dari pendapat Imam Ahmad. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Rodhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata,
مَنْ أَكَلَ أَوَّلَ النَّهَارِ فَلْيَأْكُلْ آخِرَهُ
“Barangsiapa yang boleh makan pada awal hari maka dia boleh makan pada akhir hari”[3].
Maksudnya barangsiapa yang boleh (secara syar’i –pen) berbuka (makan dan minum) di awal hari maka boleh juga baginya makan dan minum hingga akhir hari”.
Allahu a’lam.
Setelah ‘Ashar, 25 Sya’ban 1436 H, 12 Juni 2015 M
Aditya Budiman bin Usman bin Jubir
[1] Lihat Majmuu’ Fataawaa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah hal. 99/XIX terbitan Dar Tsuroya, Riyadh, KSA.
[2] Tentunya dengan tetap memperhatikan adab terhadap orang yang sedang berpuasa (pen.).
[3] HR. Ibnu Abu Syaibah dalam Mushonnafnya no. 9137.
Leave a Reply