Makan Bawang Merah Udzur Tidak Sholat Jama’ah ?

19 Dec

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Makan Bawang Merah Udzur Tidak Sholat Jama’ah ?

 

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Beberapa waktu yang lalu, kami pernah mendapati sebuah pernyataan seseorang bahwa makan bawang merupakan udzur untuk tidak sholat jama’ah bagi seorang pria. Tepatkah pernyataan tersebut ?

Simak penuturan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah berikut.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah pernah mengatakan[1],

Soal : Tentang orang yang makan bawang merah. Apakah dia diberikan udzur boleh meninggalkan sholat Jum’at dan sholat berjama’ah ? Apakah boleh bagi orang tersebut memakan bawang merah atau tidak ?

Jawaban : Jika dia bermaksud makan bawang merah agar tidak sholat berjama’ah maka perbuatan tersebut hukumnya haram dan pelakunya berdosa karena meninggalkan sholat Jum’at dan sholat berjama’ah. Adapun jika niat makan bawang merah tersebut sekedar ingin merasakan atau karena memang dia suka maka perbuatan tersebut tidak haram. Hal tersebut mirip dengan orang yang sedang safar pada Bulan Romadhon maksudnya agar tidak berpuasa maka safarnya hukumnya haram dan haram baginya tidak puasa. Namun jika tujuan safarnya bukan untuk itu maka tidak mengapa dan boleh baginya tidak puasa.

Adapun terkait dengan kehadirannya di mesjid. Maka dia tidak boleh mendatangi mesjid (ketika baru saja makan bawang merah –pen). Bukan karena hal tersebut menjadi udzur baginya namun dalam rangka mencegah gangguan yang akan ditimbulkannya. Sebab kehadirannya akan mengganggu malaikat dan jama’ah lainnya”.

“Adapun orang yang makan bawang merah ataupun bawang putih maka kita tidak katakan dia termasuk orang yang mendapat udzur untuk meninggalkan sholat berjama’ah. Namun dia tidak boleh hadir dalam rangka mencegah keburukan yang akan ditimbulkannya. Di sinilah perbedaan kedua masalah ini. Orang yang mendapatkan udzur ditetapkan/ditulis baginya pahala sholat jama’ah secara full jika memang kebiasaannya sholat berjama’ah di mesjid berdasarkan sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam,

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيماً صَحِيحاً

“Jika seorang hamba sakit atau dalam keadaan safar maka ditulis/ditetapkan baginya pahala semisal yang dia amalkan ketika mukim/tidak safar atau ketika sehat”[2].

Adapun orang yang makan bawang merah atau putih maka tidak ditulis/ditetapkan baginya pahala sholat berjam’ah. Sebab dia tidak boleh hadir di mesjid adalah untuk mencegah keburukan yang ditimbulkannya yaitu sebagaimana sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam,

إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ ابْنُ آدَمَ

“Sesungguhnya malaikat terganggu dengan apa yang manusia terganggu dengannya”[3].

Sekian kutipan ucapan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah.

 

Kesimpulan :

Orang yang makan bawang dilarang sholat jama’ah ke mesjid dan itu tidak ternilai udzur baginya. Jika niatnya agar bebas dari sholat jama’ah maka itu tipu daya yang hukumnya haram dan dosanya akan semakin bertambah. Sebab dosa meniggalkan sholat jama’ah dan dosa hendak membuat akal-akalan dalam masalah agama. Allahu a’lam.

 

Setelah Subuh,

8 Robi’ul Awwal 1438 H | 8 Desember 2016 M | Aditya Budiman bin Usman bin Zubir

[1] Lihat Syarhul Mumti’ hal. 322-323/IV terbitan Dar Ibnul Jauziy, Riyadh, KSA.

[2] HR. Bukhori no. 2996.

[3] HR. Muslim no. 74.

Tulisan Terkait

Leave a Reply