26 Jun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Jika Masbuq Ketika Sholat Jum’at
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Kali ini kita melanjutkan edisi sebelumnya yang membicarakan tema seputar ibadah Jum’at. Terdapat sebuah permasalahan yang mungkin tak sedikit diantara kita kebingungan tatkala mendapatinya. Masalah tersebut adalah bagaimana apabila kita masbuq ketika sholat Jum’at ? Maka berikut kami sampaikan keterangan dari ulama seputar masalah ini.
Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim hafidzahullah mengatakan,
“Barangsiapa yang hendak mengerjakan sholat Jum’at, kemudian mendapati imam sedang sholat dalam suatu keadaan. Jika dia mendapati imam ketika telah mengerjakan satu roka’at[1] (hal ini diperselisihkan bagaimana seseorang terhitung mendapatkan roka’at bersama imam) maka dia harus menyempurnakan roka’at yang dia luput darinya[2] setelah imamnya selesai salam. Namun apabila dia tidak menjumpai imam dalam satu roka’at pun semisal dia mendapati imam sedang sujud atau duduk diroka’at kedua (atau sedang ruku’ bagi orang yang berpendapat, makmum yang mendapati imam ruku’ tidak terhitunf mendapatkan roka’at bersama imam). Maka dia harus menyempurnakannya sebanyak empat roka’at sebagai qodho’/ganti[3].
Pendapat inilah yang para shahabat Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berfatwa dengannya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar Rodhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
إذا أدرك الرجل يوم الجمعة ركعة صلى إليها ركعة أخرى
“Jika seorang laki-laki yang telah baligh mendapati satu roka’at dalam sholat Jum’at maka (ketika imam selesai salam) ia bangkit kemudian sholat untuk menyempurnakan 1 roka’at yang terluput”[4].
Dari ‘Abdulah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
من أدرك الركعة فقد ادرك الجمعة ومن لم يدرك الركعة فليصل أربعا
“Barangsiapa yang mendapatkan 1 roka’at bersama imam maka ia telah mendapatkan sholat Jum’at. Barangsiapa yang tidak mendapatkan 1 roka’at bersama imam maka hendaklah dia mengerjakan sholat 4 roka’at”[5].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah telah meriwayatkan pendapat demikian dari ‘Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘anhu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah berkata,
‘Tidak diketahui adanya shahabat lain yang menyelisihi pendapat tersebut. sebagian ulama mengklaim ada ijma’ shahabat dalam masalah ini’.
Pendapat ini juga pendapat Jumhur Ulama’ yaitu Malik, Asy Syafi’i, Ahmad dan selainnya”[6].
Mudah-mudahan bermanfaat.
Sigambal, setelah Zhuhur
14 Sya’ban 1435 H / 12 Juni 2014 M / Aditya Budiman bin Usman
[1]Artinya dia dapat mengerjakan sholat Jum’at bersama imam namun hanya 1 roka’at saja. –ed.
[2]Menambah 1 Roka’at lagi. –ed.
[3]Artinya ketika imam salam maka masbuq dalam kondisi ini harus melaksanakan sholat empat rokaat karena dia terhitung tidak mendapatkan sholat Jum’at. –ed.
[4]HR. ‘Abdur Rozzaq no. 5471, Ibnu Abu Syaibah no. 37/II, Al Baihaqiy no. 204/III. Penulis Shohih Fiqh Sunnah menilai sanadnya shohih.
[5]HR. ‘Abdur Rozzaq no. 5477, Ibnu Abu Syaibah no. 37/II, Al Baihaqiy no. 204/III. Penulis Shohih Fiqh Sunnah menilai sanadnya shohih.
[6]Lihat Shohih Fiqh Sunnah hal. 592/I.
Leave a Reply