Ibadahku Tak Sehebat di Bulan Romadhon

24 Jul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ibadahku Tak Sehebat di Bulan Romadhon

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.

Ketika kita telah tahu bagaimana para shahabat dan pendahulu kita yang sholeh demikian berharap amalan mereka di Bulan Romadhon diterima. Ketika kita telah tahu bahwa salah satu tanda amal ibadah kita di Bulan Romadhon diterima adalah adanya keberlangsungan amal pada selain Bulan Romadhon.

Lantas hati kecil kita bertanya, ‘Apakah mungkin ibadahku diterima sedangkan amalanku tak sehebat, sedahsyat, penuh semangat seperti di Bulan Romadhon ??’

Ketahuilah Saudaraku………

Allah ‘Azza wa Jalla tidak membebani kita melainkan sebesar kemampuan kita. Firman Allah Ta’ala,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Baginya ganjaran amal kebaikan yang dia kerjakan dan atanya siksa atas amal keburukan yang dia kerjakan”. (QS. Al Baqoroh [2] : 286)

Demikian juga,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. Ath Tholaq [65] : 7)

Saudaraku ketahuilah……………

Sebaik-baik amal adalah yang kontiniu walaupun tidak banyak. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ -يَسِيْرًا

“Wahai sekalian manusia beramallah kalian sesuai kemampuan kalian. Karena sesungguhnya Allah tidak bosan hingga kalian bosan. Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling kontiniu walaupun sedikit (dalam riwayat lain walaupun mudah/sepele)”[1].

 

Mari diriku, saudaraku…….

Kuatkan tekad, luangkan waktu, sisihkan harta……

Mari gapai buah Bulan Romadhon kita…….

Mari kontiniu beramal………

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ المُتَّقِيْنَ فِيْ رَمَضَانَ وَ فِيْ سَائِرِ الأَشْهَارِ

Setelah ‘Isya 8 Syawwal 1436 H / 23 Juli 2015 M.

Aditya Budiman bin Usman

[1] HR. Bukhori no. 5861 dan Muslim no. 1863.

 

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply