Darah Nifas Terus Menerus Mengalir Setelah 40 Hari

4 Feb

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Darah Nifas Terus Menerus Mengalir Setelah 40 Hari

Pertanyaan

سُئل فضيلة الشيخ : عن النفساء إذا اتصل الدم معها بعد الأربعين فهل تصلي وتصوم؟

 

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin Rohimahullah pernah ditanya,

“Jika darah nifas terus menerus keluar setelah 40 hari, apakah wanita tersebut tetap sholat dan puasa ?”

Jawaban

فأجاب   حفظه الله تعالى   قائلاً : المرأة النفساء إذا بقي الدم معها فوق الأربعين، وهو لم يتغير، فإن صادف ما زاد على الأربعين عادة حيضها السابقة جلسته، وإن لم يصادف عادة حيضها السابقة فقد اختلف العلماء في ذلك :

فمنهم من قال: تغتسل وتصلي وتصوم ولو كان الدم يجري عليها ، لأنها تكون حينئذ كالمستحاضة.

ومنهم من قال: إنها تبقى حتى تتم ستين يوماً ، لأنه وجد من النساء من تبقى في النفاس ستين يوماً ، وهذا أمر واقع ، فإن بعض النساء كانت عادتها في النفاس ستين يوماً ، وبناء على ذلك فإنها تنتظر حتى تتم ستين يوماً، ثم بعد ذلك ترجع إلى الحيض المعتاد فتجلس وقت عادتها ثم تغتسل وتصلي، لأنها حينئذ مستحاضة.

Syaikh Rohimahullah menjawab,

“Perempuan yang sedang nifas jika terus menerus mengeluarkan darah hingga lebih dari 40 hari maka dalam hal ini ada dua kemungkinan. Pertama darah yang keluar setelah 40 hari itu bukan lagi darah nifas melainkan darah haidh yang menyusul keluarnya darah nifas, jika waktu itu bertepatan dengan masa haidh yang biasanya dialaminya. Maka saat itu dia harus meninggalkan sholat. Kemungkinan kedua adalah bila setelah 40 hari nifas bukan merupakan masa haidh biasanya maka para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Diantara para ulama ada yang berpendapat, hendaknya perempuan ini segera mandi wajib serta melaksanakan sholat walaupun ia tetap mengeluarkan darah. Karena darah yang keluar itu adalah darah istihadhoh.

Ulama yang lainnya berpendapat, wanita itu tidak  melaksanakan sholat hingga 60 hari karena ada sebagian perempuan yang tetap dalam keadaan nifas hingga 60 hari dan hal ini merupakan sebuah realita. Berdasarkan hal ini maka perempuan yang tetap mengeluarkan darah lebih dari 40 hari hendaknya ia menunggu sampai 60 hari, kemudian setelah itu darah yang tetap keluar dianggap darah haidh hingga masa haidh yang biasa ia alami kemudian setelah itu ia wajib mandi wajib serta sholat. Sementara darah yang tetap keluar itu dianggap darah istihadhoh[1].

 

Sigambal sebelum berangkat kerja, 09 Robi’ul Awwal 1433 H/ 02 Februari 2012

Diterjemahkan oleh

Aditya Budiman bin Usman

-Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kami-



[1] Majmu’ Fataawaa wa Rosaa’il Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin hal. 217/XI terbitan Darul Wathon – Daruts Tsuroya, Riyadh thn. 1413 H.

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply