28 May
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Berburu Ampunan Di Bulan Romadhon
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
- Makna Ampunan
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,
“Maghfiroh/ ampunan adalah tertutup dan diampuni nya dosa”[1].
Syaikh Sholeh Alu Syaikh Hafizhahullah mengatakan,
“(Maghfiroh adalah) ditutupinya dosa dan bekas, pengaruh dosa baik ketika masih di dunia maupun di akhirat”.
Pengertian terakhir ini lebih detail dan rinci. Namun demikian pendapat pertama juga kuat.
- Setiap kita butuh ampunan Allah, sebab setiap kita pasti punya banyak dosa
Siapa diantara kita yang tidak punya dosa. Itulah sunnatullah yang ada di muka bumi. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam tegaskan,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak keturunan Adam pasti punya banyak dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang banyak-banyak bertaubat”[2].
- Nikmatnya Ampunan
Sungguh nikmat maghfiroh/ampunan itu besar sekali. Bayangkan ketika anda mempunyai dosa seluas mata memandang. Namun di saat-saat anda berhadapan langsung dengan Allah Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu Secara Detail dan Sangat Pedih Siksa-Nya. Ketika itu pula Allah ampuni serta tutupi dosa-dosa tersebut dari pandangan manusia. Renungkanlah sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak keturunan Adam, seandainya engkau membawa dosa seluas bumi lalu engkau menjumpai Aku dalam kedaaan tidak menyekutukan aku dengan suatu apapun. Sungguh aku akan mendatangimu dengan ampunan seluas bumi”[3].
- Sungguh Bulan Romadhon Adalah Bulan Penuh Pengampunan Dosa
Bulan Romadhon layaknya bazar pengampunan dosa-dosa. Betapa tidak, demikian banyak amalan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada kita dengan janji mendapatkan ampunan, sedangkan Dia adalah Dzat Yang Tidak Pernah Menyelisihi Janji-Nya.
Diantara amalan tersebut adalah :
a. Puasa Romadhon
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ihtisab (maka) diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”[4].
b. Menghidupkan Malam (Salah Satunya Dengan Sholat Malam)
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang menghidupkan malam Bulan Romadhon karena iman dan ihtisab (maka) diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”[5].
c. Memperbanyak dan Meningkatkan Kualitas Doa Permohonan Ampunan Kita Kepada Allah
Mintalah ampunan sebanyak-banyaknya di saat dan di tempat Allah mengijabah do’a. Kita sedang di Bulan Penuh Ampunan dan melaksanakan ibadah puasa. Dimana saat melaksanakan puasa merupakan waktu diijabahnya doa. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ، الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ، حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak, pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga dia berbuka, do’a orang yang dizholimi”[6].
Mintalah dengan penuh roja’ dan berhusnu dzhon kepada Allah ‘Azza wa Jalla bahwa Dia pasti mengabulkan do’a anda. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Robb kalian telah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS. Ghofir [40] : 60)
Mohon ampunlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika anda sujud. Perbanyaklah meminta ampunan-Nya ketika itu. Itulah saat-saat dimana kita dan Allah ‘Azza wa Jalla sangat dekat. Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ، وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“(Saat -pen) terdekat seorang hamba dengan Robbnya adalah ketika dia sujud. Maka perbanyaklah do’a (ketika itu -pen)”[7].
Bukankah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita do’a mohon ampuan sekaligus dzikir ketika sujud dan ruku’ ?
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Maha suci Engkau Ya Allah, Robb kami, aku memuji-Mu. Ya Allah ampunilah aku”[8].
Bukankah diantara saat-saat terdekat kita dengan Allah, Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam pun mengajarkan dzikir dan doa meminta ampunan ?
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
“Wahai Robbku, ampunilah aku. Wahai Robbku, ampunilah aku”[9].
Perlama dan berusalah untuk khusyuk meminta ampunan Allah pada saat sujudmu di sepertiga akhir malam. Bukankah itu saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya ?
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Robb kita Tabaroka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika tiba sepertiga malam yang akhir. Allah berfirman, “Barangsiapa yang berdoa kepada -Ku maka akan Aku kabulkan. Siapa saja yang bermohon kepada-Ku pasti Aku perkenankan/berikan. Siapa pun yang memohon ampunan kepada-Ku pasti Aku ampuni”[10].
Wahai saudaraku, sungguh merugi serugi-ruginya, bila kita memasuki bulan pengampunan sedangkan dosa-dosa kita yang memenuhi bumi tidak diampuni !!!!! Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
“Celaka seseorang, ketika Roamdhon tiba menghampirinya lalu pergi sebelum dia mendapatkan ampunan”[11].
Sekali lagi ampunan merupakan nikmat terbesar dan cita-cita seorang hamba di dalam Bulan Romadhon. Semakin tinggi cita-cita tentu usaha pun harus maksimal.
Syaikh Prof DR. Sulaiman Ar Ruhaily Hafizhahullah mengatakan,
“Sudah sepantasnya seseorang mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mencari sebab untuk merealisasikan apa yang dia minta dalam do’anya. Semakin tinggi kedudukan yang diminta ketika berdo’a, disitulah usaha dalam sebab pun harus keras/ tinggi”[12].
Beliau berdalil dengan hadits permohonan Robi’ah Al Aslami yang meminta agar didoakan menjadi teman Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam di surga. Lalu beliau Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
“Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan mempebanyak sujud”[13].
Yok, bersama berburu ampunan Allah ‘Azza wa Jalla di bulan yang penuh ampunan ini.
Sigambal, 12 Romadhon 1440 H / 17 Mei 2019 M.
Selepas subuh.
Aditya Budiman bin Usman
[1] Lihat Syarh ‘Arbain hal. 430 terbitan Muasasah Risalah.
[2] HR. Ahmad no. 13049, Ibnu Majah no. 4251, Tirmidzi no. 2499 dan lain-lain. Dinilai hasan oleh Al Albani.
[3] HR. Tirmidzi no. 3540, dinilai shohih oleh Al Albani.
[4] HR. Bukhori no. 38, 2014 dan Muslim no. 760.
[5] HR. Bukhori no. 37, 2014 dan Muslim no. 759.
[6] HR. Ahmad no. 8043, Ibnu Majah no. 1752, Tirmidzi no. 3598. Syu’aib Al Arnauth menilai hadits ini hasan dengan berbagai jalur penguatnya.
[7] HR. Muslim no. 482.
[8] HR. Bukhori no. 794 dan Muslim no. 484.
[9] HR. Abu Dawud no. 874. Hadits ini dinilai shohih oleh Al Albani.
[10] HR. Bukhori no. 1145 dan Muslim no. 758.
[11] HR. Tirmidzi no. 3545 dan dinilai hasan shohih oleh Al Albani.
[12] Lihat Syarh Risalah Ibnul Qoyyim li ahadi ikhwanih hal. 25 terbitan Dar Mirots Nabawi, Madinah, KSA.
[13] HR. Muslim no. 489.
Leave a Reply