بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Seputar Ziarah Kubur – 2
Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam.
Pada tulisan terdahulu kita telah sampai pada sub bahasan diperbolehkannya ziarah kubur bagi perempuan. Namun ada hal yang perlu menjadi perhatian dalam masalah ini yang akan diuraikan pada sub bahasan berikut.
[Kaum Wanita Tidaklah Boleh Terlalu Sering Berziarah Kubur]
Kaum wanita diperbolehkan berziarah kubur namun terlarang terlalu sering melakukannya. Hal ini disebabkan agar mereka tidak terjatuh dalam perbuatan melanggar syari’at semisal, berteriak-teriak, tabarruj dan menjadikan kuburan sebagai tempat mencari hiburan serta menyia-nyiakan waktu dalam kata-kata yang tidak ada manfaatnya. Syaikh Al Albani rohimahullah mengatakan, “Insya Allah hal inilah yang dimaksudkan dalam hadits yang terkenal/masyhur ini,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ( اللهُ) زُوَّارَاتِ الْقُبُورِ
“Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam (Allah –demikian lafadz salah satu reaksi) melaknat peziarah qubur dari kalangan wanita”[1].
[Diperbolehkan Menziarahi Kubur Orang yang Meninggal Tidak Dalam Keadaan Islam Untuk Sekedar Mengambil Pelajaran]
Diperbolehkan hukumnya berziarah ke kubur orang yang meninggal tidak dalam keadaan memeluk Islam, namun hal ini dengan tujuan semata-mata mengambil pelajaran saja. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu,
زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ.
“Nabi Shollallahu ‘alaihi was sallam menziarahi kuburan ibunya. Beliaupun menangis dan menangis pulalah orang yang berada di sekitarnya. Lalu beliau shollallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Aku telah meminta izin kepada Robbku agar aku (boleh) memohonkam ampunan dosa-dosa ibuku namun aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin dari Nya agar diperbolehkan menziarahi kuburnya maka Dia pun mengizinkan. Berziarah kuburlah kalian karena ziarah kubur dapat mengingatkan kematian”[2].