Bertengkar (Saling Laknat) Di Akhirat

1 Nov

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bertengkar (Saling Laknat) Di Akhirat

Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآَتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ (38) وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ (39)

Artinya :

Allah berfirman, “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya maka orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka berkata kepada orang-orang yang masuk terdahulu, “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka”. Allah berfirman, “Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan”. (QS. Al A’rof [7] : 38-39).

 

Ibnu Katsir Rohimahullah (wafat Tahun 774 H) mengatakan[1],

“Allah Ta’ala mengabarkan tentang apa yang Dia katakan kepada orang-orang yang berbuat kemusyrikan kepadanya, melemahkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Nya,  (ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ) ‘masuklah kamu sekalian’ yaitu bersama orang-orang yang semodel dengan kalian serta memiliki karakter/ shifat yang sama dengan kalian. (قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ) ‘telah berlalu sebelum kamu’ yaitu umat-ummat sebelumnya yang ingkar/kafir (مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ) ‘ke neraka bersama kalangan jin dan manusia’. Potongan firman Allah boleh jadi merupakan badal dari firmanNya (فِي أُمَمٍ) dan boleh jadi juga maksudnya (فِي أُمَمٍ) kebersamaan dengan umat umat (sebelum kalian -pen)”.

“Firman Nya (كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا) ‘Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya)’ sebagaimana perkataan Al Kholil ‘alaihissalam,

ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا

“Kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknat sebahagian (yang lain)”. (QS. Al Ankabut [29] : 25).

Dan juga Firman Allah Ta’ala,

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ (166) وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami”. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi penyesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka”. (QS. Al Baqoroh [2] : 166-167).

“Firman Allah Ta’ala, (حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا) ‘sehingga apabila mereka masuk semuanya’ yaitu ketika mereka semua telah berkumpul di neraka. (قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ) ‘orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka berkata kepada orang-orang yang masuk terdahulu’ yaitu orang yang belakangan masuk neraka (mereka adalah para pengikut) berkata kepada orang-orang yang terdahulu (orang-orang yang mereka ikuti). Yang demikian disebabkan karena mereka (orang-orang yang mereka ikuti) lebih buruk kejahatannya daripada orang yang mengikuti maka mereka pun sudah masuk sebelum orang-orang yang mengikuti. Kemudian orang-orang yang mengikuti berkeluh kesah kepada Allah pada hari qiyamat karena orang yang diikuti telah menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. Lalu mereka pun mengatakan (رَبَّنَا هَؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآَتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ) ‘Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka’ yakni lipat gandakanlah kepada mereka adzab. Ini sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا (66) وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا (67) رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rosul. Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar”. (QS. Al Ahzab [33] : 66-68).

“Firman Nya (قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ) ‘Allah berfirman, “Masing-masing kamu mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui’. Yaitu sungguh Kami (Allah) telah mengganjar dan membalasnya sesuai kadarnya. Ini sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ

“Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan”. (QS. Al Nahl [16] : 88).

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَعَ أَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ

“Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban- beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan”. (QS. Al Ankabut [29] : 13).

Dia juga berfirman,

وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ

“Dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu”. (QS. Al Nahl [16] : 25).

“Firman Allah Ta’ala (وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ) ‘Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian’ yaitu orang-orang yang diikuti berkata kepada orang-orang yang mengikuti (فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ) ‘Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami’. As Suddi Rohimahullah mengatakan, “Sungguh kalian telah sesat sebagaimana kami pun telah tersesat”.

“(فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ) ‘maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan. Inilah keadaannya sebagaimana juga telah Allah Ta’ala kabarkan tentang kondisi mereka ketika mereka dikumpulkan pada firman Nya,

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآَنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ (31) قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ عَنِ الْهُدَى بَعْدَ إِذْ جَاءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُجْرِمِينَ (32) وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.

“Dan orang-orang kafir berkata, Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya”. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, “Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “(Tidak) sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya”. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. As Saba’ [34] : 31-33).

 

Beberapa faidah yang dapat kita ambil dari tafsir kedua ayat ini  adalah :

  1. Kedua belah pihak pengikut dan yang diikuti pada hari qiyamat akan mendapatkan siksa sesuai andil mereka dalam kesesatan dan perbuatan dosa. Tentu orang yang menjadi pemimpin dalam keburukan dan kesesatan lebih berat siksanya berdasarkan banyak dalil.
  2. Boleh jadi ketika sama-sama sedang bermaksiat anda saling rukun baik yang diajak maupun pihak yang mengajak. Namun ingatlah kabar dari Allah Ta’ala yang tidak ada keraguan di dalamnya bahwa kelak anda akan saling melaknat dan saling menginginkan pihak yang dahulu menjadi anutan anda mendapatkan adzab yang lebih berat dari anda. Ingat pula mereka pun kelak akan berlepas diri dari kesesatan dan dosa yang telah mereka ajarkan kepada anda.
  3. Bahayanya menjadi penyeru, pelopor dan mengajak orang pada perbuatan kekufuran, kemusyrikan, tindakan keji dan maksiat lainnya.
  4. Sebelum di akhirat, lihatlah kondisi orang-orang yang ketika di dunia berbuat dosa, korupsi akur bersama-sama. Namun ketika diperiksa, akan diancam hukuman oleh pihak yang berwenang maka mereka pun akan saling menjatuhkan dan saling berkhianat agar terbebas dari hukuman atau agar patnernya saja yang mendapatkan hukuman.
  5. Tak ada kata loyal dalam dosa, kemaksiatan, kesesatan, kemusyrikan dan kekufuran

 

 

Selesai Subuh, 11 Shofar 1439 H, 31 Oktober 2017 M

Aditya Budiman bin Usman bin Jubir

[1]  Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim oleh Ibnu Katsir hal. 410-411 terbitan Dar Thoyyibah, Riyadh, KSA.

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply