Apakah Berbuat Baik Kepada Orang Kafir Berarti Cinta Kepada Mereka ?

20 Oct

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Apakah Berbuat Baik Kepada Orang Kafir Berarti Cinta Kepada Mereka ?

Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin yang telah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam, istri-istri Beliau, Keluarganya, para Sahabatnya dan ummat Beliau yang senantiasa meniti jalannya dengan baik hingga hari kiamat.

Pertanyaan :

Syaikh DR. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah pernah ditanya,

هل معاملة الكفار الذين لم يقاتلوا المسلمين ولم يخرجوهم من ديارهم بالإحسان أليهم. هل هو من المودة والمظاهرة و كيف تكون ؟

“Apakah bermu’amalah dengan baik kepada orang kafir yang mereka tidak memerangi/membunuh kaum muslimin, tidak mengusir kaum muslimin dari negeri muslim termasuk bentuk dari kecintaan kepada mereka dan menolong mereka ?”

Jawaban :

Beliau hafizhahullah menjawab,

إذا أحسنوا إلينا نحسن إليهم. قال الله تعالى : لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ. (النتحنة :8). هذا إحسان منهم, إذا أحسنوا إلينا نحسن إليهم في أمور الدنيا, إذا أعطاك هدية تعطيه هدية. النبي صلى الله عليه و سلم قبل هدية الكفار. لأن الهدية من التعامل الدنيوي ولا بأس بها.

“Jika mereka berbuat baik kepada kita maka kita juga berbuat baik kepada mereka. Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (QS. Al Mumtahanah [40] : 8)

Inilah bentuk berbuat baik kepada mereka. Jika merek berbuat baik kepada kita maka kitapun berbuat baik dalam perkara duniawiyah kepada mereka. Jika mereka memberikan anda hadiah maka andapun memberikan mereka hadiah. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam menerima hadiah dari orang-orang kafir. Karena hadiah merupakan perkara mu’amalah duniawiyah sehingga tidak mengapa”[1].

 

 

 

Setelah Subuh,

25 Dzul Hijjah 1435 H/ 20 Oktober 2014.

Aditya Budiman bin Usman

-yang mengharap ampunan Robbnya-

[1] Lihat Syarh Nawaaqidhul Islaam oleh Syaikh DR. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah hal. 170-171 terbitan Maktabah Ar Rusyd, Riyadh, KSA.

 

 

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply