16 Jan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Apa Itu Aqidah
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Aqidah merupakan sebuah kata yang sering kita bicarakan, dengar atau baca. Namun tahukah kita apa arti dari aqidah tersebut ?
Mari simak kutipan berikut.
Syaikh Prof. DR. ‘Abdullah Al Jibrin Rohimahullah mengatakan[1],
“Aqidah secara bahasa diambil dari kata (العَقْدُ) yang berarti ikatan kuat, balutan, sesuatu yang kokoh dan ketetapan”.
Syaikh Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim Al ‘Aql Hafizhahullah mengatakan[2] hal yang mirip,
“Aqidah secara bahasa berasal dari kata yaitu ikatan, ketetapan, sesuatu yang kuat, kokoh, atau ikatan kuat”.
Intinya aqidah secara bahasa artinya adalah ikatan kuat dan kokoh.
Adapun pengertiannya dalam terminologi syari’at kita adalah sebagai mana ungkapan para ulama berikut.
Syaikh Prof. DR. ‘Abdullah Al Jibrin Rohimahullah mengatakan[3],
“(Aqidah) secara istilah berarti iman yang kuat kepada Allah Ta’ala, hal-hal yang wajib baginya termasuk tauhid, iman kepada para malaikat Nya, kitab-kitab Nya, para utusan Nya, hari akhir, takdir Nya yang baik dan buruk serta hal-hal lain yang merupakan cabang dari hal ini dan hal lain yang termasuk pokok pokok agama”.
Sedangkan Syaikh Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim Al ‘Aql Hafizhahullah mengatakan[4],
“(Aqidah) secara istilah adalah iman yang kuat, kokoh yang tidak terhinggapi sedikitpun dari keraguan dari sisi keyakinannya”.
Syaikh Prof. DR. ‘Abdullah Al Jibrin Rohimahullah mengatakan[5],
“Sebagian besar ulama salaf menyebut aqidah yang benar dengan sebuatan As Sunnah. Agar terbedakan dari aqidah-aqidah yang berasal dari ucapan-ucapan yang sesat. Sebab aqidah yang benar yaitu aqidahnya ahlu sunnah wal jama’ah merupakan aqidah yang bersandar pada Sunnah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam yang merupakan penjelasan bagi Al Qur’an”.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,
“Aqidah adalah apa yang seseorang tetapkan di dalam hatinya, bisa jadi apa yang ditetapkannya di hatinya tersebut benar namun juga bisa jadi salah. Jika sesuai dengan kebenaran maka itulah (aqidah) yang shohih/ benar, namun jika bertentangan dengan kebanaran maka itulah (aqidah) yang bathil”.
Syaikh DR. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan Hafizhahullah mengatakan[6],
“Aqidah maknanya adalah apa yang dibenarkan oleh seorang hamba dan dia memeluknya. Jika aqidah ini bersesuaian dengan apa yang Allah utus para rosul dan turunkan kitab-kitab untuknya, maka itulah aqidah yang benar, yang selamat, yang dapat menjadikan pemeluknya selamat dari Adzab Allah, bahagia dunia akhirat. Namun bila aqidah ini bertentangan dengan apa yang Allah utus para rosul dan turunkan kitab-kitab dengannya, maka itulah aqidah yang mengakibatkan pemeluknya mendapat adzab dan kesengsaran di dunia akhirat”.
Ringkasnya aqidah adalah keyakinan yang tertanam kuat dalam diri/ hati seorang hamba. Jika aqidah tersebut sesuai dengan, bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam maka itulah aqidah yang benar/shohih. Namun jika tidak sesuai dengan, tidak bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam maka itulah aqidah yang bathil, salah, sesat atau keliru. Ketika aqidah tersebut merupakan aqidah yang benar/shohih maka bahagialah dia di dunia dan akhirat selanjutnya aqidah inilah modal/sebab terpenting bagi seseorang untuk masuk surga. Sebaliknya bila aqidah tersebut salah, sesat maka akan menjadi sebab seseorang itu masuk neraka setelah sebelumnya sengsara di dunia. Allahu a’lam.
Apakah aqidah dan manhaj itu berbeda ?
Lajnah Daimah pernah ditanya,
كثر الحديث في هذه الأيام عن الفرق بين العقيدة والمنهج ، حتى بدأ الناس يقولون : فلان عقيدته عقيدة أهل السنة والجماعة أو ( السلفية ) ، ولكن ليس منهجه منهج أهل السنة والجماعة
“Banyak pembicaraan pada hari belakangan ini tentang perbedaan antara aqidah dan manhaj. Hingga sebagian orang mulai mengatakan, ‘Si Fulan aqidahnya aqidah ahlu sunnah wal jama’ah (salafi) namun manhajnya bukan manhaj ahlu sunnah wal jama’ah?……”
Jawaban :
عقيدة المسلم ومنهجه شيء واحد ، وهو ما يعتقده الإنسان في قلبه وينطق به بلسانه ويعمل به بجوارحه من وحدانية الله سبحانه وتعالى في الربوبية والإلهية والأسماء والصفات ، وإفراده بالعبادة والتمسك بشريعته في القول والعمل والاعتقاد على ما جاء في كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم ، وسار عليه سلف الأمة وأئمتها ، وبذلك يعلم أنه لا فرق بين العقيدة والمنهج ، بل هما شيء واحد يجب أن يلتزمه المسلم ويستقيم عليه .
“Aqidah dan manhaj seorang muslim adalah sebuah hal yang satu/ sama. Yaitu apa yang diyakini seseorang dalam hatinya, diucapkannya melalui lisannya dan diamalkan oleh anggota badannya. Termasuk diantaranya mentauhidkan Allah Subhana wa Ta’ala dalam hal rububiyah, ilahiyah dan asma’ dan shifat. Menunggalkan Nya dalam ibadah dan berpegang teguh dengan syari’at Nya baik dalam ucapan, amal dan keyakinan sesuai dengan apa yang terdapat dalam Kitabullah dan Sunnah Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam serta apa yang dititi oleh para pendahulu dan imamnya ummat ini (para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in). Dengan ini maka diketahuilah bahwasanya tidak ada perbedaan antara aqidah dan manhaj. Bahkan keduanya merupakan sebuah kesatuan yang wajib untuk dipeluk seorang muslim dan istiqomah di atasnya”.
[Fatwa Lajnah Daimah Majmuah Tsaniyah hal. 41/II via Maktabah Syamilah]
Sigambal, 14 Robi’ul Akhir 1439 H / 1 Januari 2018 M.
Aditya Budiman bin Usman Bin Zubir
[1] Tahzib Tashil Al Aqidah Al Isamiyah hal. 1 Terbitan Malik Fahad Al Wathoniyah, Riyadh, KSA.
[2] Mujmal Ushul Ahli Sunnah wal Jama’ah Fil Aqidah hal. 3 Terbitan Madarul Wathon, Riyadh, KSA.
[3] Tahzib Tashil Al Aqidah Al Isamiyah hal. 1
[4] [4] Mujmal Ushul Ahli Sunnah wal Jama’ah Fil Aqidah hal. 3
[5] Tahzib Tashil Al Aqidah Al Isamiyah hal. 1 Terbitan Malik Fahad Al Wathoniyah, Riyadh, KSA.
[6] Al Irsyad ila Shohihil I’tiqod hal. 9 terbitan Maktabah Darul Minhaj, Riyadh, KSA.
One Comment ( ikut berdiskusi? )
Leave a Reply
Vivi Aryati
Apr 09, 2018 @ 16:26:00
Masyaa Allah…baarakallahu fiik ustadz