19 May
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Tips dari Ulama Jika Punya Kitab / Buku Baru
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Sering mungkin diantara pembaca sekalian membeli sebuah kitab atau buku seputar masalah agama. Atau bahkan sudah memiliki perpustakaan sendiri di rumahnya. Namun tak jarang sebagian kita bingung karena buku / kitab yang dibeli sudah banyak namun mau baca yang mana ? Bagaimana menyisihkan waktu untuk membacanya ? Nah, inilah masalah klasik bagi sebagian kita. Jangan takut wahai kawan, para ulama kita telah memberikan tips tentang hal ini. Berikut kami kutipkan diantaranya.
Penulis Kitab Ma’aalim Fi Thoriiq Tholabi Al ‘Ilmi[1], Syaikh ‘Abdul ‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Abdullah As Sadhaan hafidzahullah mengatakan,
“Aku nasihatkan kepada anda wahai pembaca, jika anda membeli kitab / buku maka janganlah anda letakkan langsung di perpusatakaan atau rak buku anda. Kecuali setelah anda memeriksanya atau membaca secara global. Diantara cara memeriksa atau membaca secara global adalah :
[1]. Lihatlah/bacalah siapa nama penulis kitab / buku tersebut;
[2]. Lihatlah/bacalah pembahasan yang dimuat dalam kitab tersebut, caranya dengan membaca daftar isi kitab;
[3]. Luangkan waktu untuk membaca cepat sebagian pembahasannya.
Langkah ini akan memberikan kita kemampuan untuk mengetahui secara global isi setiap kitab yang sudah kita punya”.
Guru kami Ustadz Aris Munandar hafidzahullah menambahkan dua langkah lagi dari apa yang disampaikan Syaikh ‘Abdul ‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Abdullah As Sadhaan hafidzahullah,
[4]. Membaca muqodimah/pendahuluan penulis;
[5]. Jika kitab / buku yang kita beli tersebut merupakan rosa’il jami’iyah / karya tulis dunia perkuliahan maka bacalah kesimpulan dari penulis.
Kemudian Syaikh ‘Abdul ‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Abdullah As Sadhaan hafidzahullah menyampaikan kenyataan akibat tidak menempuh hal-hal di atas,
“Sesungguhnya sebagian dari kita benar-benar terheran-heran dengan dirinya sendiri bahkan ada yang sampai pada tingkat merendahkan diri sendiri karena lupa. Ketika membeli sebuah kitab yang sama dua kali. Atau dia bertanya tentang sebuah kitab / buku yang sebenarnya telah ada diperpustakaan pribadinya dan dalam waktu yang telah lama. Bahkan ketika sebagian orang yang bertanya kepadanya tentang sebuah kitab / buku lalu dia tidak tahu bahwa kitab / buku tersebut telah dia beli dan berada di depan matanya ! Akan tetapi karena tidak memeriksa / membaca secara global sebagian pokok bahasan yang ada di dalam kitab / buku tersebut maka ia akan lupa terhadap kitab / buku tersebut sama sekali”[2].
Alhamdulillah Allah Subhana wa Ta’ala telah berikan kepada kita petunjuk untuk membelanjakan uang untuk membeli kitab / buku. Namun jika kita sampai pada apa yang disebutkan pada paragraf terakhir di atas, sungguh kita telah menyia-nyiakan nikmat Allah ‘Azza wa Jalla yang tidak semua orang mendapatkannya. Maka, mari sembari menyisihkan uang untuk membeli kitab / buku, sudah selayaknya kita tahu isinya. Sehingga ketika ada hal- hal yang penting kita dapat dengan mudah merujuk kepada kitab / buku tersebut.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Sigambal,
11 Rojab 1435 H / 10 Mei 2014 M / Aditya Budiman bin Usman
[1] Hal. 60 cetakan ke-3 tahun 1420 H dan hal. 55 cetakan ke-6 tahun 1433 H.
[2] Idem.
Leave a Reply