2 Aug
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Rendah Hatinya Syaikh ‘Abdur Rozzaq
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Kaum muslimin di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sangat akrab dengan salah seorang ulama yang berasal dari Kota Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, Madinah An Nabawiyah. Beliau adalah Syaikh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr Hafizhahullah. Salah satu faktornya adalah banyak putra Indonesia yang belajar kepada beliau di Universitas Islam Madinah.
Salah satu karya beliau adalah sebuah kitab yang terdiri dari 2 jilid dengan judul Fiqh Al Ad’iyah wal Adzkar (cetakan Kunuz Isybiliya, Riyadh, KSA dan Darul Minhaj, Riyadh, KSA). Kitab ini berisi berasal bahan ajar beliau pada kajian rutin beliau yang disiarkan oleh Radio Al Qur’an Al Karim di Kerajaan Saudi Arabiya. Ketika kitab ini hendak di cetak, beliau mengirimkannya kepada Mufti ‘Aam Saudi sekaligus ketua Ulama Senior Arab Saudi ketika itu yaitu Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz Rohimahullah. Lalu beliau Rohimahullah pun menulis sambutannya untuk kitab Syaikh Abdur Rozzaq Hafizhahullah ini. Dalam salah satu kalimatnya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz Rohimahullah mengatakan,
Beliau menuliskan,
“Kitabmu yang mulia telah sampai kepada saya, mudah-mudahan Allah selalu memberimu petunjuk dan taufik atas acara yang telah engkau isyaratkan ketika mengisi acara di Radio dalam pembahasan seputar Fiqh Al Ad’iyah wal Adkar, mudah-muhdan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kaum muslimin. Sungguh saya telah menelaah secara umum buku tersebut, maka saya pun sangat bahagia karena kandungan isi bukunya adalah seputar penjelasan hadits-hadits seputar do’a dan dzikir. Penjelasan makna lafazh, faidah dan hal – hal terkait dengannya yang berasal dari Ayat-ayat Allah (Al Qur’an) dan hadits-hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Secara umum saya menelaah bahwa kitab ini berisi sekitar 55 pembahasan yang mana akhirnya adalah pembahasan kalimat Laa Haula wa Laa Quwwata illa billah.
Saran saya, terbitkanlah semua pembahsannya di tengah-tengah kaum muslimin, sembari terus menerus bersungguh-sungguh terus beramal/ mengisi kajian di radio agar lebih bermanaat bagi mereka kaum muslimin”[1].
Demikianlah pujian Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz Rohimahullah tentang kitab beliau tersebut. Namun demikian, hal tersebut tidaklah membuat beliau (Syaikh Abdur Rozzaq Hafizhahullah) ujub dengan karyanya. Bahkan yang terlontar dari kalam beliau adalah ungkapan rendah hati dan ketawadhu’an. Beliau Hafizhahullah mengatakan dalam muqoddimah kitabnya ini,
“Disebabkan pentingnya kedudukan (dzikir dan do’a –pen) ini maka saya pun tergerak untuk mempersiapkan naskah kitab ini (agar naik cetak -pen) – dengan penuh kesadaraan atas kekurangan dan ketidakahlian saya– yang berisi pelajaran tentang dzikir dan doa-doa nabawi berserta penjelasan fiqihnya, makna-makna agung yang terkandung di dalamnya, petunjuk hukum dan pelajaran yang berharga darinya. Maka saya pun bersungguh-sungguh untuk mengumpulkan berbagai ucapan para ulama seputar ini sehingga alhamdulillah bisa saya kumpulkan dalam kitab ini”[2].
Lihatlah saudaraku, betapa rendah hatinya beliau Hafizhahullah Ta’ala.
Mudah-mudahan kita yang ilmunya tidak ada apa-apanya dapat lebih rendah hati dibandingkan beliau.
Sigambal, menjelang tidur
20 Dzul Qo’dah 1439 H, 2 Agustus 2018 M
Aditya Budiman bin Usman Bin Zubir
[1] Lihat Fiqh Al Ad’iyah wal Adzkar hal. 5/I terbitan Kunuz Isybiliya, Riyadh, KSA.
[2] Idem hal. 10/I.
Leave a Reply