Pilih Balas Dendam Atau ….

22 Jul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Pilih Balas Dendam Atau ….  

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maawalaah.

Pertama, pernahkah anda merasa dendam dengan orang lain yang telah mengganggu anda ?

Kedua, Pernahkah anda mendengar ungkapan Time is Money dalam artian waktu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga diibaratkan uang ? Apa keterkaitan keduanya ?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah mengatakan,

Pilih Balas Dendam Atau 1

Ketujuh, Hendaklah seseorang mengetahui sesungguhnya jika hatinya tersibukkan dengan balas dendam dan menuntut hak maka waktu akan terbuang percuma baginya dan hatinya pun akan terpencar-pencar serta berbagai kemashlahatan pun akan sirna yang tak mungkin diperoleh kembali. Boleh jadi hal-hal ini lebih besar nilainya baginya daripada apa yang dia dapatkan daripada apa yang mereka dapatkan. Jika dia memaafkan dan merasa lapang maka hati dan anggota badannya akan dipenuhi dengan berbagai kemashlahatan yang lebih penting baginya daripada membalaskan dendam”[1].

Syaikh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq Hafizhahullah mengatakan[2],

Pilih Balas Dendam Atau 2

“Ini juga sisi pandang yang penting dalam permasalahan ini. Jika seseorang menyibukkan dirinya dengan balas dendam, mulai menyusun rencana yang akan ditempuh untuk membalas dendam maka pada hakikatnya dia telah menyia-nyiakan, membuang waktu dan umurnya dari kesibukan yang lebih bermanfaat dari hal tersebut. Boleh jadi kesibukan tersebut berhubungan dengan urusan duniawiyah ataupun akhirat/agama”.

Beliau Hafizhahullah melanjutkan,

Pilih Balas Dendam Atau 3

“Oleh karena itu seorang hamba Allah hendaklah berusaha menenangkan jiwanya. Hendaklah dia mengatakan dalam hatinya, ‘Daripada kusia-siakan waktuku, kemampuanku untuk membalas dendam (lebih baik -pen) aku memaafkan karena Allah atau bersabar atas gangguan ini dalam rangka mengharapkan balasan dari Allah dan menjaga waktu agar tak terbuang sia-sia’. Maka sabar atas gangguan orang lain merupakan salah satu bagian dari menjaga dan tidak menyia-nyiakan waktu”.

 

Intinya, Syaikhul Islam dan Syaikh ‘Abdur Rozzaq Rohimahumallah ingin menjelaskan kepada kita bahwa membalas dendam atas gangguan orang lain kepada kita pada hakikatnya adalah buang-buang waktu dan menyia-nyiakan umur. Sebab, kesenganan yang kita dapatkan dari membalaskan dendam tidak akan sebanding dengan waktu kita yang habis dan tidak dapat digunakan kembali untuk menggapai kemashlahatan dunia ataupun akhirat yang luput akibatnya. Maka jauh lebih baik sabar dan mengharapkan balasan dari Allah ‘Azza wa Jalla atas gangguan mereka tersebut kepada kita. Allahu a’lam.

Mudah-mudahan kita dapat merealisasikan wasiat beliau ini. Jika tak mampu 100 % maka minimal kita mampu mengurangi ketidaksabaran kita. Amin

 

 

Sigambal, 16 Syawal 1437 H, 21 Juli 2016 M

Aditya Budiman bin Usman bin Zubir

-Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni dosa kami, orang tua kami, atok kami dan para pendahulu generasi kami-

[1] Al Umur Al Mu’inah ‘ala Ash Shobri ‘ala Adzaa Al Kholq dengan ta’liq Syaikh ‘Abdur Rozzaq hal. 22 Terbitan Dar Al Ilmu Ash Shohih

[2] idem hal. 22-23.

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply