11 Jun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Memanfaatkan Sisa Kesempatan Emas
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ مَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجِنَّانِ فَلَمْ يُغْلَقُ مِنْهَا بَابٌ ، وَنَادَى مُنَادٍ: يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.
“Jika telah masuk awal malam di bulan Romadhon, maka syaithon-syaithon akan dibelenggu, jin-jin jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup. Tidak terbuka satu pun. Sendangkan pintu-pintu neraka dibuka tanpa satu pun yang ditutup. (malaikat pun) memanggil, “Wahai orang para pemburu kebaikan terimalah, wahai orang yang pencandu maksiat berhentilah”. Bagi Allah pembebasan para hamba Nya di Bulan Romadhon”. (HR. Tirmidzi no. 682 dan Ibnu Majah no. 1642)
Syaikh Prof. DR Abdur Rozzaq Hafizhahullah mengatakan[1],
“Renungkalah sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam (وَيُنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ) yaitu sesungguhnya engkau akan menghadapi, bertemu dengan bulan yang merupakan musim berbagai kebaikan dan ketaatan. Maka terimalah dia dengan penerimaan yang baik. Betul-betul bersemangatlah menyambutnya dengan penyambutan yang baik. Waspadalah agar jiwamu tidak menyia-nyiakan kesempatan besar ini, dialah musim meraih keuntungan dari berbagai kebaikan, perdagangan yang sangat mengungtungkan. Ingatlah jika dia telah pergi maka tidak akan kembali”
Beliau juga mengatakan[2],
“(وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ) Maksudnya, tidak layak bagi orang-orang yang berkeinginan untuk bermkasiat, jiwanya tergerak ingin bermaksiat untuk membiarkan, mengizinkan untuk melakukan kemaksiatan pada saat-saat ini dan terus menerus dalam kemaksiatannya, ketersesataanya di bulan musim melaksanakan kebaikan dan penuh keberkahan”.
Beliau pun menuturkan[3],
“Siapa yang hatinya tidak tergerak menerima panggilan Allah Tabaroka wa Ta’ala untuk bertaubat, menyesali dosa ketika dia berhadapan dengan musim yang penuh kebaikan dan kemuliaan. Maka kapan lagi hatinya hendak tergerak ???”
Sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam ini juga memberikan faidah kepada kita, bahwa jiwa manusia itu secara umum terdiri dari dua :
[1]. Jenis yang memang gampang tergerak hatinya untuk melakukan berbagai kebaikan dan ketaatan. Seperti mudah berpuasa, mudah sholat sunnah, mudah berinfaq dan seterusnya.
[2]. Jenis yang memang gampang tergoda untuk melakukan berbagai keburukan[4].
Bacalah diri kita masing-masing wahai saudaraku….
Dimana template jiwa kita ? Apakah kita tipikal pertama atau yang kedua.
Jika kita yang tipikal pertama maka jawablah, terimalah panggilan Allah melalui malaikat Nya…. Terimalah panggilan tersebut dengan melakukan berbagai ketaatan di sisa penentuan Romadhon kita. Perbanyak ibadah kepada Allah dengan berbagai ragamnya. Hidupkanlah malammu dengan mendekatkan diri kepada Nya. Bacalah Risalah Allah kepadamu. Demi Allah engkau tidak akan rugi…
Adapun jika kita termasuk tipikal orang yang kedua maka jawab jugalah panggilan malaikat yang menyeru di setiap malam bulan Romadhon. Berhentilah, sudahilah, jangan lagi biarkan dirimu bermaksiat, durhaka kepada Robb mu. Bersegaralah memohon ampunan kepada Robb mu. Mudah-mudahan dengan ampunan Nya di Lailatul Qodar engkau dapat merubah takdirmu yang ada di tangan malaikatnya.
Sudahi………. Sudahilah kelalaianmu selama ini terhadap hak penciptamu.
Syaikh Prof. DR Abdur Rozzaq Hafizhahullah mengatakan,
Sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam (وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ) maksudnya sesungguhnya Allah Jalla wa ‘Alaa pada setiap malam dari malam malam bulan Romadhon yang penuh kemuliaan ini akan membebaskan manusia dari neraka jahannam. Seorang muslim, jiwanya harus punya keinginan untuk mengambil kesempatan yang besar ini yaitu mencari sebab agar dia dibebaskan dari api neraka jahanam”[5].
Saudaraku, ketahuilah cara termudah untuk masuk surga adalah dengan meraih ampunan Allah di bulan dimana Allah demikian mudahkan bagi kita untuk mendapatkam ampunannya.
Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa karena motifasi keimanan dan keikhlasan kepada Allah dengan mengharapkan ganjarannya maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(HR. Bukhori no. 36 dan Muslim no. 760)
Dalam hadits yang lain,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berdiri menghidupkan malam karena motifasi keimanan dan keikhlasan kepada Allah dengan mengharapkan ganjarannya maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhori no. 37 dan Muslim no. 759)
Jangan lupakan dan tilik pula pertanyaan dari Ibunda kita ‘Aisyah RA kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam tentang bagaimana, doa apa yang hendaknya dia perbanyak ketika berusaha mencari Lailatul Qodar,
يَا رسول الله ، أرَأيْتَ إنْ عَلِمْتُ أيُّ لَيلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أقُولُ فِيهَا ؟ قَالَ : قُولِي : اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي
“Yaa Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun dan mencintai ampunan. Maka Ampunilah Aku”. (HR. Ibnu Majah no. 3850 Tirmidzi no. 3513)
Wahai jiwaku, wahai saudaraku…….
Mari kejar ketertinggalan kita dalam menyambut bulan Romadhon dengan memperbaiki adab kita ketika dia hendak pergi meninggalkan kita.
Sigambal Sholat Jum’at, 23 Romadhon 1439 H / 8 Juni 2018 M.
Aditya Budiman bin Usman Bin Zubir
[1] Lihat Wa Ja’a Syahru Romadhon hal. 10 terbitan Darul Fadhilah.
[2] Idem hal. 10-11.
[3] Idem hal. 11.
[4] Disimpulkan dari sebagian ceramah Syaikh Prof. DR. Abdurrozzaq hafizhahullah dengan judul ‘Yaa Baghiyal Khoir Aqbil’.
[5] Lihat Wa Ja’a Syahru Romadhon hal. 11-12.
Leave a Reply