27 Jan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahrom ?
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Bersalaman merupakan sebuah hal yang dapat hal yang dapat menghilangkan rasa dengki dan yang semisal. Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Malik Rohimahullah dalam Al Muwatho’nya,
تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ
“Bersalamanlah kalian maka akan hilang dengki…”[1].
Namun demikian tak sedikit dari kita yang mungkin beralasan dengan hadits ini sehingga tetap bersalaman dengan wanita yang bukan mahromnya. Lantas benarkah yang demikian ?
Kita katakan tidak. Alasannya adalah sebuah hadits yang diriwayatkan dari Istri Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan ketika wanita kaum muhajirin membaiat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam,
إِذَا أَقْرَرْنَ بِذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِنَّ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم انْطَلِقْنَ فَقَدْ بَايَعْتُكُنَّ. وَلاَ وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ. غَيْرَ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلاَمِ
“Jika mereka telah mengkirarkan (baiat -pen) dengan syarat tersebut maka Beliau Shollallahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan kepada mereka, “Silahkan kalian pergi, sesungguhnya aku telah menerimana baiat kalian dengan ikrar”. (Asiyah berkata), “Demi Allah, Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam tidak pernah menyentuh tangan seorang wanita (yang bukan mahrom) sedikitpun. Melaikan beliau menerima baiat mereka dengan ikrar[2].
Dengan keterangan ini jelaslah bagi kita bahwa beliau Shollallahu ‘alaihi wa Sallam tidak menyentuh wanita yang bukan mahrom sama sekali. Padahal saat tersebut adalah saat yang amat penting yaitu ketika proses baiat. Dimana biasanya beliau Shollallahu ‘alaihi wa Sallam apabila menerima baiat shahabat laki-laki maka beliau melakukannya dengan bersalaman. Seandainya bersalaman dengan wanita yang bukan mahrom itu tidak haram hukumnya, tentulah Beliau Shollallahu ‘alaihi wa Sallam akan menyalami wanita dari kaum muhajirin[3].
Ibnu ‘Abdil Barr Rohimahullah mengatakan,
في قوله “إني لا أصافح النساء” دليل على أنه لا يجوز لرجل أن يباشر امرأة لا تحل له ولا يمسها بيده ولا يصافحها
“Pada potongan sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam (إني لا أصافح النساء) ‘Sesungguhnya aku tidak bersalaman dengan para wanita’ merupakan dalil yang menunjukkan bahwa sesungguhnya tidak boleh seorang laki-laki yang sudah baligh menyentuh seorang wanita yang telah baligh. Demikian pula tidak halal baginya bersalaman dengan wanita yang demikian (bukan mahrom -pen)”[4].
Demikian, hanya milik Allah Subhana wa Ta’ala lah hidayah.
Setelah subuh, 15 Robi’ul Akhir 1437 H, 25 Januari 2016 M
Aditya Budiman bin Usman bin Zubir
[1] HR. Imam Malik dalam Al Muwatho’ no. 1685. Ibnu ‘Abdil Barr dalam At Tamhid mengatakan, “Hadits ini bersambung dari banyak jalur yang seluruhnya baik”.
[2] HR. Bukhori no. 5288 dan Muslim no. 3470.
[3] Silakan merujuk ke Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Asy Syafi’i Rohimahullah hal. 132/XII terbitan Dar Thoyyibah, Riyadh.
[4] Lihat At Tamhid hal. 243/XII via Syamilah.
Leave a Reply