Berdo’a dengan Allahumma, Yaa Allah Atau Allahumma Yaa Allah ?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Berdo’a dengan Allahumma, Yaa Allah Atau Allahumma Yaa Allah ?

Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.

Sering mungkin atau pernah mungkin kita mengucapkan do’a dengan kalimat di atas. Lantas bagaimana yang lebih tepat untuk kita gunakan ketika berdo’a ?

Syaikh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq Hafidzahullah mengatakan,

“Sabda Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam dalam awal do’a (Sayyidul Istighfar –ed.) dengan lafazh (اللَّهُمَّ) maknanya adalah Yaa Allah. Huruf yaa nidaa’ dihapus dan digantikan dengan huruf mim yang bertasydid. Oleh karena itu tidak boleh menggabungkannya. Karena menggabungkan antara pengganti dan yang digantikan tidak boleh. Lafazh (اللَّهُمَّ) ini tidak digunakan melainkan dalam konteks meminta / memohon. Sehingga tidak benar jika dikatakan (اللَّهُمَّ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ) Yaa Allah Dzat Yang Maha Pengampun dan Penyayang, namun yang benar adalah dengan mengatakan (اللَّهُمَّ اْغفِرْلِيْ وِاْرْحَمْنِيْ) Yaa Allah Ampunilah aku dan Sayangilah aku, dan lafazh yang semisal itu”.

[Dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fiqh Al Ad’iiyah wal Adzkaar oleh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq bin ‘Abdul Muhsin Al Badr Hafidzahullah hal. 18/III terbitan Kunuuz Isybilyaa, Riyadh, KSA]

Mudah-mudahan bermanfaat

Aditya Budiman bin Usman

9 Jumadits Tsaniy 1436 H / 30 Maret 2015 H