30 Jul
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Mercon dalam Tinjaun
Alhamdulillah kita telah memasuki R0madhon, bulan yang penuh dengan berkah. Bulan dimana Allah Subhana wa Ta’ala membuka pintu pahala bagi hamba-hambanya yang selebar-lebarnya. Bulan dimana ditawarkan sedemikian mudah untuk beramal dan keutamaan lainnya yang tidak kita temukan di bulan lainnya.
Berbahagialah sebuah keluarga dimana ia dan anggota keluarganya dapat melalui bulan yang penuh berkah ini. Dimana sebagian kita tidak memiliki waktu untuk menjalaninya bersama keluarganya. Namun terkadang kebahagian ini ternodai karena salah dalam mengunggkapkan dan menekspresikannya. Sehingga melanggar hak Allah ‘Azza wa Jalla dan hak manusia lainnya terutama tetangganya.
Padahal Allah Subhana wa Ta’ala telah berfirman yang ayat ini harus kita jadikan dipelupuk mata kita sebagai seorang pemimpin di dalam rumah tangga.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”. (At Tahrim [66] : 6).
Oleh karena itulah kami akan nukilkan sedikit hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang berhubungan seputar masalah mercon, meriam bambu dan lain-lain yang semisal dengan itu. Hal ini kami kemukakan tidak lain dan tidak bukan adalah karena masalah ini sudah menasional sebatas pengetahuan kami.
[Tetangga memiliki hak yang amat besar di dalam Islam]
Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”. (QS. An Nisa’ [4] : 36).
Demikian juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
مَا زَالَ يُوصِينِى جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Tidaklah henti-hentinya Jibril berwasiat kepadaku (Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam) tentang tetangga hingga aku mengira bahwa orang yang bertetangga akan saling mewarisi”[1].
Demikian juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
« وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ » . قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الَّذِى لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ »
“Demi Allah tidaklah beriman seseorang, Demi Allah beriman seseorang”. Lalu ada sahabat yang bertanya, “Siapa itu ya Rosulullah?” Beliau mengatakan, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya”[2].
Masih banyak dalil lainnya yang menunjukkan betapa besarnya hak tetangga di dalam agama kita.
Jika kita telah paham hal di atas maka dengan apakah kita berdalil untuk melegalkan perbuatan anak kita atau bahkan kita sendiri yang meledakkan mercon ??!! Maka demi Allah seandainya sampai di sini saja tulisan ini sungguh akan terbuka hati orang yang masih Allah ‘Azza wa Jalla tanamkan pada diri orang tersebut rasa takut akan adzab neraka.
Jika itu belum cukup bagimu wahai orang yang membiarkan anaknya meledak mercon !!! maka akan kusampaikan lagi perkataan orang yang perkataan paling bisa dijadikan hujjah.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ – أَوْ قَالَ لِجَارِهِ – مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya –dalam sebuah riwayat tetangganya- hal yang ia cintai untuk dirinya sendiri”[3].
Adakah diantara kita yang suka sesuatu mengganggu dirinya ?! yang membuat dirinya, anaknya, istrinya atau bahkan orang tuanya yang sudah tua renta terkejut ??!!!
Jika itu belum cukup maka dengarkanlah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ini,
الْمُسلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya/perbuatannya”[4].
Masihkah ada yang menghalangi kita dari mencegah anak, saudara kita yang meledakkan mercon ??!!!!!
Sebagai penutup kusampaikan hadits pertama yang diletakkan Imam An Nawawi Asy Syafi’i Rohimahullah dalam kitabnya Riyadhush Sholihin dalam Bab Tahrim adz Dzulm wal ‘Amru bi Roddi al Mudzolim,
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jauhilah oleh kalian kedzoliman karena sesungguhnya kedzoliman adalah kegelapan di hari qiyamat”[5].
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan,
“(اتَّقُوا الظُّلْمَ) yaitu janganlah kalian mendzolimi siapapun, tidak diri kalian sendiri apalagi orang lain. (فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ) pada hari qiyamat kelak tidak akan ada cahaya kecuali bagi orang yang Allah Subhana wa Ta’ala berikan cahaya baginya. Maka orang yang tidak Allah berikan padanya cahaya maka siapa lagi yang akan memberikan cahaya baginya ? Seorang manusia jika ia seorang muslim maka Allah akan berikan baginya cahaya sekedar keislamannya. Seandainya dia adalah orang yang dzolim maka hilanglah cahayanya sebesar kedzoliman yang ia lakukan ketika di dunia”[6].
Maka …………………….. bagaimanakah lagi dirimu wahai orang yang membiarkan anaknya meledakkan mercon akan berhujjah atas apa yang kau kerjakan di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla kelak ???!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sigambal Ba’da Tarawih, 09 Romadhon 1433 H/29 Juli 2012 M
[Aditya Budiman bin Usman]
[1] HR. Bukhori no. 6014, Muslim no. 2624.
[2] HR. Bukhori no. 6016
[3] HR. Bukhori no. 13, Muslim no. 179.
[4] HR. Bukhori no. 10, Muslim no. 40
[5] HR. Bukhori no. 2315, Muslim no. 2578
[6] Lihat Syarh Riyadhush Sholihin hal. 48/II terbitan Darul Aqidah Mesir.
Leave a Reply