18 Jun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Jika Luput 1 Rokaat Dalam Sholat Subuh
Segala puji hanya kembali dan milik Allah Tabaroka wa Ta’ala, hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hambanya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, Muhammad bin Abdillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum.
Pertanyaan :
رجل فاتته ركعة من صلاة الفجر، هل يكمل جهراً أو سراً؟
“Seorang laki-laki luput 1 rokaat bersama imam ketika sholat subuh, apakah ia menyempurnakan 1 rokaat tersebut dengan suara dikeraskan (layaknya sholat menjadi imam) atau hanya sirr/pelan ?”
Jawab :
فأجاب فضيلته بقوله: هو مخير، ولكن الأفضل أن يتمها سراً، لأنه قد يكون هناك أحد يقضي فيشوش عليه لو جهر.
“Dia boleh memilih menyempurnakannya dengan suara dikeraskan atau disirr/pelankan[1]. Namun yang lebih utama adalah hendaknya ia menyempurnakannya dengan mensirrkan/dengan suara pelan karena boleh jadi ada orang lain yang juga menyempurnakan sholatnya sehingga dapat membuatnya terganggu jika menyempurnakannya dengan suara keras”.
[Diterjemahkan dari kitab Fatawa Arkanil Islam oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah hal. 324 terbitan Dar Tsuroya, KSA]
Aditya Budiman bin Usman
-yang mengharap ampunan Robbnya-
[1] Hal ini merupakan isyarat yang menunjukkan pendapat beliau boleh mengeraskannya jika tidak ada orang lain yang juga sedang menyempurkan sholatnya walaupun pada saat itu statusnya seseorang yang menyempurnakan sholat yang tertinggal adalah seorang yang sholat munfarid/sendiri. Allahu a’lam (pen.)
Leave a Reply