Hukum Membaca Ayat Sajdah Pada Sholat Sirriyah

27 Dec

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Hukum Membaca Ayat Sajdah Pada Sholat Sirriyah

Segala puji hanya milik Allah Tabaroka wa Ta’ala dan kembali pada-Nya, hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada  Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hamba Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, Muhammad bin Abdillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum.

Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya,

ما حكم قراءة الإمام بسورة أو آيات فيها سجدة بصلاة سرية كصلاة الظهر أو العصر ؟

“Apa hukumnya imam membaca Surat Sajdah atau Ayat Sajdah pada sholat yang bacaannya dipelankan (sirriyah) semisal sholat Zhuhur atau ‘Ashar ?”

Jawaban,

كره للإمام قراءة سجدة في صلاة سرية ، لأنه لا يخلو حينئذ إما أن يسجد لها أو لا فإن لم يسجد لها كان تاركًا للسنة ، وإن سجد لها أدخل الإيهام والتخليط على المأمومين ، فكان ترك السبب المفضي إلى ذلك أولى ، فإن قرأ فلا يسجد لأنه يخلط على المأمومين .

اللجنة الدائمة

“Makruh hukumnya bagi imam membaca ayat/surat Sajdah pada sholat yang bacaannya dipelankan (sirriyah). Karena ketika itu tejadi, akan terjadi dua peristiwa. Boleh jadi imam melakukan sujud tilawah atau imam tidak melakukan sujud tilawah. Hal ini berarti meninggalkan perkara yang hukumnya sunnah. Jika imam sujud tilawah maka akan terjadi keragu-raguan diantara makmum. Maka meninggalkan sebab terjadinya keragu-raguan semisal ini lebih utama. Jika imam tetap membacanya maka hendaklah dia tidak melakukan sujud tilawah karena hal itu akan mengakibatkan keraguan diantara makmum”[1].

Al Lajnah Ad Da’imah

Mudah-mudahan bermanfaat.

 

Sigambal, 17 Dzul Hijjah  1434 H

Aditya Budiman bin Usman

-yang mengharap ampunan Robbnya-



[1]Lihat Fataawaa Islamiyah hal. 508/I yang dikumpulkan Syaikh Muhammad Al Musnid

 

Tulisan Terkait

Leave a Reply