Bentengilah Anak Kita Dengan Ini…

21 Sep

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bentengilah Anak Kita Dengan Ini…

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza wa Jalla. Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi was sallam kepada istri-istri beliau dan seluruh sahabatnya Ridwanullah alaihim ajma’in.

Anak merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang amat agung di sisi manusia. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki”. [ QS. Asy Syura (42) : 49]

Demikian juga, sudah menjadi fitrah seorang ayah ataupun ibu ingin anaknya mendapatkan yang terbaik dan terhindar dari segala marabahaya di dunia dan di akhirat kelak. Kebanyakan dari orang tua rela melakukan apapun demi kebahagian anaknya, meskipun terkadang perbuatan tersebut adalah perbuatan kesyirikan, semisal menggantungkan tamimah pada badan si anak, memakaikan gelang padanya dan seterusnya dengan tujuan menangkal marabahaya. Padahal telah jelas dalam aturan agama Islam bahwa hal tersebut merupakan perbuatan kesyirikan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari sahabat ‘Imron bin Hushoin rodhiyallahu ‘anhu,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- رَأَى رَجُلاً فِى يَدِهِ حَلْقَةٌ مِنْ صُفْرٍ فَقَالَ « مَا هَذِهِ الْحَلْقَةُ ». قَالَ هَذِهِ مِنَ الْوَاهِنَةِ. قَالَ « انْزِعْهَا فَإِنَّهَا لاَ تَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْنًا »

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam melihat seorang laki-laki menggunakan gelang/kalung yang terbuat dari kuningan lalu beliau bertanya, “Apa ini ?” Orang tersebut menjawab, “Ini adalah penangkal sakit pada tangan”. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Lepaskanlah itu karena itu tidaklah memberikan kemanfaatan kepadamu melainkan hanya kelemahan (tawakkal kepada selain Allah dan menjerumuskan dalam kesyirikan)”[1].

Demikian juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dari Sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyallahu ‘anhu,

مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَك

“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat untuk anak kecil) maka ia telah berbuat syirik”[2].

[Bagaimana Jika Solusi Syar’inya ?]

Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam mengajarkan kepada kita sebuah amalan yang beliau praktekkan untuk cucu beliau Al Hasan dan Al Husain,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ « إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ ، أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ » .

“Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam memohonkan perlindungan untuk Al Hasan dan Husain, beliau mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kalian (Nabi Ibrahim) biasa memohonkan perlindungan untuk Isma’il dan Ishaq dengan mengucapkan,

(أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ)

“Aku memohon perlindungan dengan menggunakan kalimat Allah yang sempurna (Asma’ul Husna) dari segala gangguan syaithon, racun dan pandangan mata dengki (dapat juga terlalu kagum) yang menyebabkan ‘ain (sakit)”[3].

Maka marilah kita menggunakan solusi dari Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam ini untuk membentengi anak cucu kita dan mari kita tinggalkan kebiasaan yang bernuansa syirik.

Sigambal, Ba’da Sholat Subuh 11 Syawal 1432 H/10 September 2011 M

 

 

Aditya Budiman bin Usman



[1] HR. Ahmad no. 445/V, Ibnu Majah no. 3531, Al Hakim no. 216//IV beliau menshohihkannya dan disetujui oleh Adz Dzahabi Asy Syafi’i.

[2] HR. Ahmad no. 17458 sanadnya dinilai kuat oleh Syu’aib Al Arnauth, Al Hakim no. 7513 di diamkan oleh Adz Dzahabi dalam At Talkhish.

[3] HR. Bukhori no. 3371.

Tulisan Terkait

Leave a Reply